Strategi Belanja Hemat di Masa Pandemi
Meski ekonomi tengah lesu sebagai akibat pandemi yang berkepanjangan sejak awal tahun 2020, namun pengeluaran tetap melaju. Seperti tidak mengenal situasi, ada saja kebutuhan yang menghindari kami untuk belanja hemat dan justru memicu kami melaksanakan pengeluaran. Misalnya, kebutuhan gadget untuk membantu anak sekolah online, kebutuhan meja dan kursi tambahan agar orang tua dan anak sanggup bekerja dan sekolah dengan lebih nyaman di rumah, menambah AC agar keluarga sanggup nyaman menggunakan sementara di rumah saja, menambah sarana internet, belanja printer, atau belanja kebutuhan teristimewa yang sebetulnya sudah waktunya dibeli seperti kebutuhan bulanan, skincare, pakaian anak, dan sebagainya.
Dalam kondisi keuangan yang tidak menentu sementara pandemi seperti ini, kami pasti harus belanja hemat dan lebih detil berbelanja. Sebab, terkecuali seluruh kebutuhan di atas dipenuhi, namun pemasukan tengah tersendat, bisa-bisa perihal itu bakal menyebabkan masalah finansial baru, seperti dana darurat menipis, menguras tabungan, atau yang lebih parah, menambah utang. Anda tidak dambakan perihal ini terjadi, bukan? Nah, agar Anda tetap sanggup memenuhi kebutuhan secara bijak, review tujuh trik belanja hemat di masa pandemi berikut.
Baca juga: Risiko Kian Tinggi, Berikut Alasan Perlu Punya Asuransi di Tengah Pandemi
Strategi belanja hemat di masa pandemi
1. Anggarkan budget belanja bulanan
Prinsip utama agar penghasilan Anda tidak terkuras untuk belanja ialah dengan mengambil keputusan budget maksimal belanja, bila sebesar 10% per bulan. Artinya, Anda cuma boleh menggunakan maksimal sejumlah berikut untuk memenuhi kebutuhan Anda. Mengalokasikan budget ini perlu untuk menghindari Anda dari belanja impulsif. Dengan mengalokasikan sepersepuluh dari gaji untuk belanja, Anda tetap mempunyai 90% lain yang sanggup digunakan untuk: 30%-40% ongkos bulanan, 30% untuk investasi, proteksi, dan tabungan, serta 20%-30% untuk membayar cicilan kredit terkecuali ada.
2. Tentukan prioritas, belanja cocok kebutuhan yang paling mendesak
Jika ternyata kepentingan yang dambakan Anda beli lebih besar dari 10% budget yang sudah Anda anggarkan, maka saatnya Anda memicu skala prioritas. Misalnya, di masa school from home (SFH) dan work from home (WFH) seperti saat ini ini, pasti kebutuhan internet lebih perlu dari kebutuhan belanja AC tambahan. Anda juga sanggup menangguhkan belanja sepeda agar sanggup belanja kebutuhan yang lebih mendesak, yaitu perangkat gadget untuk membantu SFH atau WFH.
3. Utamakan belanja product diskon, promo, atau cashback
Di masa pandemi seperti ini, banyak toko online dan marketplace yang memangkas harga dan menyediakan promo. Toko fisik di mal juga tak kalah menyajikan potongan harga dan mengakses toko online agar produknya tetap laris di sementara ekonomi lemah saat ini ini. Jadi, jangan buru-buru belanja barang. Cari dulu produk-produk yang Anda incar dan bandingkan harga product berikut di sebagian toko online atau marketplace. Ini bertujuan agar Anda memperoleh harga terbaik.
Baca juga: Bagaimana Memulai Bisnis di Tengah Pandemi dengan Modal Minim
4. Hindari belanja dengan utang belanjahemat.id
Tidak ada yang jelas sampai kapan pandemi bakal berlangsung. Sehingga, tak ada pula yang sanggup memprediksi sampai kapan ekonomi bakal tertekan. Di tengah ekonomi yang lesu ini, perlu agar Anda tidak menambah biaya. Karena itu, pantang bagi Anda untuk belanja dengan memakai utang, bahkan yang berbunga besar seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan, atau pinjaman online. Upayakan untuk memakai kartu kredit cuma untuk cicilan 0% atau langsung bayar tagihan di bulan berikutnya. Ini untuk menghindari bunga yang menambah biaya.
5. Jika berkualitas, boleh juga memperhitungkan barang secondhand
Jika sebetulnya Anda mempunyai kebutuhan mendesak yang tidak sanggup ditunda, namun budget yang ada tidak amat mungkin untuk belanja product baru, tidak ada salahnya memperhitungkan beli barang secondhand yang tetap prima. Contoh, Anda harus meja dan kursi tambahan untuk bekerja dan belajar di rumah, atau printer misalnya. Saat ini ada sebagian marketplace yang sanggup Anda sambangi untuk melihat-lihat barang-barang secondhand, juga barang-barang yang Anda cari. Lumayan, harganya sanggup terpangkas lebih dari 30% dari harga barang baru.
6. Menabung untuk pengeluaran yang besar
Jika sebetulnya budget yang sudah Anda alokasikan belum memadai untuk belanja barang kebutuhan, maka solusinya bukanlah berhutang. Melainkan, tabunglah anggaran ini sebagian bulan sampai dana Anda memadai untuk belanja barang yang diperlukan tersebut.
7. Sesuaikan gaya hidup dengan isikan dompet
Jalanilah hidup apa adanya, cocok dengan kemampuan isikan dompet. Petuah ini sanggup jadi penyelamat Anda lewat kondisi yang tidak menentu seperti saat ini ini. Jika sementara ini dana darurat Anda belum ideal – yaitu minimal tiga kali untuk lajang dan minimal enam kali untuk yang sudah berkeluarga – maka janganlah boros untuk pos-pos tersier. Jika Anda dambakan bersepeda, tidak harus belanja sepeda yang harganya sampai puluhan juta Rupiah. Begitu pula dengan hobi mengoleksi tanaman. Jika sebetulnya sementara ini Anda tetap mempunyai cicilan utang, ditambah penghasilan seret, tidak harus memaksakan diri belanja tanaman sampai jutaan Rupiah. Ada banyak tanaman yang dijual di bawah Rp50.000 yang tak kalah cantik dan sanggup menambah kondisi asri di rumah.